Posted: 10
Januari 2013 in Uncategorized
Kata FARMASI
berasal dari kata (Pharma). Farmasi merupakan istilah yang dipakai pada
tahun 1400-1600an. Farmasi dalam bahasa inggris adalah pharmacy, bahasa yunani
adalah pharmacon, yang artinya adalah obat. Farmasi merupakan salah satu bidang
ilmu professional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan, ilmu
fisika, dan ilmu kimia. Yang mempunyai tanggung jawab memastikan efektivitas
dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup farmasi sangatlah luas termasuk
penelitian, pembuatan, peracikan, penyediaan sediaan obat, pengujian, serta
pelayanan informasi obat.
Sejak masa
Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”, belum
dikenal adanya profesi Farmasi. Saat itu seorang “Dokter” yang mendignosis
penyakit, juga sekaligus merupakan seorang “Apoteker” yang menyiapkan obat.
Buku tentang bahan obat obatan pertama kali ditulis di Cina sekitar 2735SM,
kemudian sekitar tahun 400SM berdirilah sekolah kedokteran di Yunani. Salah
seorang muridnya adalah Hipocrates yang menempatkan profesi tabib pada tataran
etik yang tinggi. Di dunia Arab pada abad VIII, ilmu farmasi yang dikembangkan
oleh para ilmuawan Arab menyebar luas sampai ke Eropa. Seiring berkembangnya
ilmu kesehatan masalah penyediaan obat semakin rumit, baik formula maupun cara
pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian tersendiri. Pada tahun
1240M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara
Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”. Maklumat
yang dikeluarkan tentang pemisahan tersebut menyebutkan bahwa masing masing
ahli ilmu mempunyai keinsyafan, standar etik, pengetahuan, dan keterampilan
sendiri-sendiri yang berbeda dengan ilmu lainnya. Dengan keluarnya maklumat
kaisar ini, maka mulailah sejarah baru perkembangan ilmu farmasi sebagai ilmu yang
berdiri sendiri. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu digaris bawahi adalah
akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama.
Ilmu farmasi
awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang berkembang
di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya. Mulanya
“ilmu pengobatan” dimiliki oleh orang tertentu secara turun-temurun dari
keluarganya.
Perkembangan
ilmu farmasi kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia. Mulai Inggris, Amerika
Serikat, dan Eropa Barat. Sekolah Tinggi Farmasi yang pertama didirikan di
Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1821 (sekarang sekolah tersebut
bernama Philadelphia College of Pharmacy and Science). Setelah itu, mulailah
era baru ilmu farmasi dengan bermunculannya sekolah-sekolah tinggi dan fakultas
di universitas.
Peran
organisasi keprofesian atau keilmuwan juga ditentukan perkembangan ilmu
farmasi. Sekarang ini banyak sekali organisasi ahli farmasi baik lingkup
nasional maupun internasional. Di Inggris, organisasi profesi pertama kali didirikan
pada tahun 1841 dengan nama “The Pharmaceutical Society of Great Britain”.
Sedangkan, di Amerika Serikat menyusul 11 tahun kemudian dengan nama “American
Pharmaceutical Association”. Organisasi internasionalnya akhirnya didirikan
pada tahun 1910 dengan nama “Federation International Pharmaceutical”.
Sejarah
industri farmasi modern dimulai 1897 ketika Felix Hoffman menemukan cara
menambahkan dua atom ekstra karbon dan lima atom ekstra karbon dan lima atom
ekstra hidrogen ke adlam sari pati kulit kayu willow. Hasil penemuannya ini
dikenal dengan nama Aspirin, yang akhirnya menyebabkan lahirnya perusahaan
industri farmasi modern di dunia, yaitu Bayer. Selanjutnya, perkembangan (R
& D) pasca Perang Dunia I. Kemudian, pada Perang Dunia II para pakar berusaha
menemukan obat-obatan secara massal, seperti obat TBC, hormaon steroid, dan
kontrasepsi serta antipsikotika.
Sejak saat
itulah, dunia farmasi (industri & pendidikannya) terus berkembang dengan
didukung oleh berbagai penemuan di bidang lain, misalnya penggunaan
bioteknologi. Sekolah-sekolah farmasi saat ini hampir dijumpai di seluruh
dunia. Kiblat perkembangan ilmu, kalau boleh kita sebut, memang Amerika Serikat
dan Jerman (karena di sanalah industri obat pertama berdiri).
Sejarah
Farmasi di Indonesia
Departemen
Tenaga Kerja Republik Indonesia (1997) dalam “informasi jabatan untuk standar
kompetensi kerja” menyebutkan jabatan Ahli Teknik Kimia Farmasi, (yang
tergolong sektor kesehatan) bagi jabatan yang berhubungan erat dengan
obat-obatan, dengan persyaratan : pendidikan Sarjana Teknik Farmasi. Dilihat
dari sisi pendidikan Farmasi, di Indonesia mayoritas farmasi belum merupakan
bidang tersendiri melainkan termasuk dalam bidang MIPA (Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam) yang merupakan kelompok ilmu murni (basic science) sehingga
lulusan S1-nya pun bukan disebut Sarjana Farmasi melainkan Sarjana Sain.
Bagaimana
dengan perkembangan farmasi di Indonesia? Perkembangan farmasi boleh dibilang
dimulai ketika berdirinya pabrik kina di Bandung pada tahun 1896. Kemudian,
terus berjalan sampai sekitar tahun 1950 di mana pemerintah mengimpor produk
farmasi jadi ke Indoneisa. Perusahaan-perusahaan lokal pun bermunculan,
tercatat ada Kimia Farma, Indofarma, Dankos, dan lainnya. Di dunia pendidikan
sendiri, sekolah tinggi atau fakultas farmasi juga dibuka di berbagai kota.
Tonggak
sejarah munculnya profesi apoteker di Indonesia dimulai dengan didirikannya
Perguruan Tinggi Farmasi di Klaten pada tahun 1946, yang kemudian menjadi
Fakultas Farmasi UGM, dan di bandung tahun 1947.
Demikian
beberapa ulasan sejarah farmasi Dunia barat yang semuanya berawal dari
Hipocrates yang dikenal sebagai bapak kedokteran, jika dilihat secara mendalam
maka ilmu kefarmasian dan ilmu kedokteran memiliki sumber yang sama
sehingga diharapkan keilmuan ini dapat bekerja sama untuk mencapai efek terapi
yang maksimal bagi pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar